1.
Rencana
Tindak Lanjut dan Kendala
Karya Usaha Mandiri telah
membuktikan bahwa masyarakat miskin adalah layak kredit. Peserta, yang 100%
adalah wanita, dapat mengelola pinjaman untuk meningkatkan kesempatan kerja dan
pendapatan keluarga. Dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu dan bahkan dapat
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menabung.
Menurut data statistik kabupaten
Bogor jumlah KK miskin sebanyak 274.636 KK (26,6%) terdiri dari KK miskin
pedesaan sebanyak 146.563 KK dan KK miskin kota sebanyak 59.907 KK dari
keseluruhan jumlah penduduk sebanyak 3.489.096 jiwa terdiri dari 786.233 KK
(hasil sensus penduduk tahun 2000). Tahun 2006 jumlah penduduk miskin mencapai
1.089.027 jiwa atau 26,56% terhadap total jumlah penduduk di kabupaten Bogor
sebanyak 4.100.934 jiwa.
Dengan
berpedoman pada angka tersebut apa yang telah dicapai oleh KUM selama ini masih
sangat kecil bahkan pula jangkauan pelayanan pengalaman dilapanganpun
membuktikan bahwa permintaan masih banyak yang belum terlayani, maka KUM
bermaksud meneruskan dan mengembangkan model pelayanan pembiayaan ini untuk menjangkau
masyarakat yang lebih luas bahkan diseluruh kabupaten Bogor.
Namun
diakui bahwa kendala yang dihadapi untuk maksud ini adalah keterbatasan
kemampuan modal yang dimiliki, sehingga dalam memberikan pendampingan
pembiayaan kepada masyarakat miskin belum bisa berbuat sesuai denggan harapan
masyarakat yang membutuhkan.
Selanjutnya
KUM membuka pintu selebar-lebarnya bahkan mengajak semua pihak baik lembaga
pemerintah, swasta maupun perorangan untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian
dan keberpihakan kita melakukan upaya nyata menambah kegiatan pembiayaan bagi
masyarakat miskin melalui penguatan dana/permodalan koperasi KUM.
Selama
ini memperkuat likuiditas Karya Usaha Mandiri dalam melayani dan mengembangkan
jangkauan antara lain dari Bank Indonesia, Bank Mandiri, Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia (LPPI), Bank Negara Indonesia (BNI) Simpanan Tabungan
Anggota Kelompok dan Pemerintah daerah Kabupaten Bogor denganProgram Gerakan
Masyarakat Mandiri (GMM).
0 komentar:
Posting Komentar