Kamis, 05 Juli 2012

contoh-filosofi dan tujuan grameen bank-skripsi

  1. Filosofi dan Tujuan Grameen Bank
Pekerjaan yang dilakukan oleh Grameen Bank selama tiga dekade terakhir ini adalah didasarkan pada filosofi dibawah ini yang sungguh-sungguh dipegang teguh:1
  1. Kaum miskin memiliki keahlian yang tidak digunakan atau hanya sedikit digunakan. Mereka kurang mendapatkan kesempatan dibandingkan kemampuan
  2. Kemiskinanan tidak diciptakan oleh kaum miskin,tetapi oleh kebijakan dan lembaga yang mengecualikan mereka dari kesempatan
  3. Kegiatan amal bukanlah merupakan solusi terhadap kemiskinan: hal itu menciptakan ketergantungan daripada kemandirian
  4. Menjadi wirausaha adalah cara tercepat dan termudah untuk menciptakan lapangan kerja bagi kaum miskin
  5. Kaum wanita memiliki kecenderuangan tinggi untuk jatuh ke dalam kemiskinan dan yang paling menderita karenanya, tetapi mereka memiliki dampak langsung bagi keluarga mereka.
Dari tahun 1976 itu, Profesor Muhammad Yunus meluncurkan sebuah proyek penelitian untuk meneliti kemungkinan merancang sebuah sistem kredit yang menyediakan layanan perbankan bagi penduduk miskin di pedesaan.Program ini merupakan asal-usul dari Grameen Bank. Proyek Grameen Bank (Grameen berarti pedesaan atau desa dalam bahasa Bangladesh) memiliki tujuan sebagai berikut:2
  1. Memberikan fasilitas perbankan untuk orang miskin dan perempuan;
  2. Menghapuskan eksploitasi orang miskin oleh pemberi pinjaman uang;
  3. Menciptakan peluang kerja mandiri karena banyaknya pengangguran di pedesaan Bangladesh;
  4. Membawa kebanyakan wanita kurang mampu dari rumah tangga miskin, dalam format organisasi yang mereka dapat pahami dan kelola sendiri; dan
  5. Membalikkan keadaan lingkaran setan kuno “Berpenghasilan rendah, tabungan rendah, dan rendah investasi”, ke dalam lingkaran yang baik dari “Pendapatan lebih, tabungan lebih banyak, lebih banyak investasi.”

Grameen Bank merupakan sebuah bentuk bisnis sosial. Dimana tujuannya yaitu mencapai tujuan sosial nan luas.3 Berbanding terbalik dengan tujuan kapitalisme yakni keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya. Grameen Bank sebagai sebuah bisnis sosial, meskipun tujuan utamanya adalah membantu kaum miskin. Tetapi sangat berbeda dari amal. Ini bisnis dalam arti sesungguhnya. Jika berbisnis, anda berfikir dan bekerja dengan cara berbeda dibandingkan bila anda beramal. Inilah perbedaan definisi bisnis sosial dan dampaknya bagi masyarakat.4
Jadi, bisnis sosial didesain dan dijalankan sebagai usaha bisnis, dengan produk, jasa, calon pembeli, pasar, biaya, dan hasil(pendapatan) tapi dengan prinsip pemaksimalan keuntungan diganti dengan prinsip manfaat sosial. Alih-alih berusaha menumpuk keuntungan finansial setinggi mungkin bahkan dinikmati para investor, bisnis sosial berusaha mencapai tujuan sosial.5
Pola kredit yang diberikan oleh Grameen Bank tidak sama dengan pola yang dilakukan oleh Bank Konvensional. Hubungan Bank dengan calon anggotanya dijalin dalam hubungan emosional yang kuat. Dimulai dengan penyuluhan, kemudian diadakan pendidikan (termasuk mengajari membaca dan menulis), pengenalan usaha, dan pelatihan. Selain itu, sebagian besar nasabah adalah mereka yang sudah memiliki keterampilan di suatu bidang usaha, seperti kerajinan rumah tangga, pertanian, peternakan dan perdagangan. Anggota yang mempunyai keahlian ini akan mengajari keahliannya kepada anggota yang lain dalam satu kelompok atau mengajari kelompok lainnya.6 Dengan pola seperti ini, kita dapat memahami bahwa pendekatan yang dilakukan oleh Grameen Bank lebih kepada pendekatan emosional daripada bisnis semata.
1 Ibid., h.11
2  A Short History of Grameen Bank” artikel diakses tanggal 10 Maret 2012 dari http://grameeninfo.org/index.php?option=com_content&task=view&id=19&itemid=11
3  Muhammad Yunus, Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan. Bagaimana Bisnis Sosial Mengubah Kehidupaan Kita.Terkemahan Rani R. Moediarta.( Jakarta: Gramedia 2008) Cet 2.h 23.
4 Ibid., h. 24.
5 Ibid., h.25.
6Teuku Syarif, “Grameen Bank Membuktikan Perempuan dan Orang Termiskin dari yang Miskin Punya Potensi untuk Diberdayakan”, Infokop Nomor 29 Tahun XXII, 2006.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com