- Proses Pemberdayaan
Upaya pemberdayaan
masyarakat dapat dilihat dari sisi keberadaannya sebagai suatu
program ataupun sebagai suatu proses. Pemberdayaan sebagai suatu
proses dapat dilihat dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai
suatu tujuan, yang biasanya telah ditentukan jangka waktunya. Namun,
ada pula yang melihat pemberdayaan sebagai suatu proses. Sebagai
suatu proses pemberdayaan merupakan proses yang berkesinambungan
sepanjang hidup seseorang (on
going process).
Menurut Hogan
dalam Rukminto,1
proses pemberdayaan individu sebagai suatu proses yang relatif
terus berjalan sepanjang usia manusia yang diperoleh dari pengalaman
individu tersebut dan bukannya suatu proses yang berhenti pada suatu
masa saja (empowering
is not an end state, but a process that all human experience).
Hogan
menggambarkan proses pemberdayaan yang berkesinambungan sebagai
suatu
siklus yang terdiri dari lima tahapan utama, yaitu:
- Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan
- Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan ketidakberdayaan
- Mengidentifikasikan suatu masalah ataupun proyek
- Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna untuk melakukan perubahan
- Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikannya
Proses pemberdayaan
mengandung dua kecenderungan,yaitu kecenderungan primer dan
kecenderungan sekunder.2
- Kecenderungan primer; merupakan proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu yang bersangkutan menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi dengan upaya membangun asset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.
- Kecenderungan sekunder; menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi agar individu mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog sesungguhnya di antara kedua proses tersebut.
Jadi pemberdayaan
ekonomi masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu proses yang
dinamis, menuntut adanya dinamika masyarakat dalam meningkatkan
pendapatan
per kapita
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mengantisipasi dan
mempersiapkan kondisi ekonomi di masa mendatang.
1Isbandi
Rukminto
Adi.
Intervensi
Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan
Masyarakat,(
Jakarta:Rajawali:2008),
h.84.
0 komentar:
Posting Komentar