Pages
Popular Posts
-
Metodologi Penelitian Pendekatan Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan empiris. Yaitu pendekatan deng...
-
Konsep Antarodin dalam Al-Qur’an Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu den...
-
RANCANGAN OUTLINE ANALISA LEMBAGA KEUANGAN BAITULMAAL WAT TAMWIL, KOPERASI DAN GRAMEEN BANK DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MIKRO (Analis...
-
1. Penyaluran Dana Tabel 2. Penyaluran Dana berdasarkan sebaran Bidang Usaha No Bidang usaha Dana ya...
-
1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah kualitatif, 1.Pendekatan Kualitatif Ciri-ciri penel...
-
Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambara...
-
Filosofi dan Tujuan Grameen Bank Pekerjaan yang dilakukan oleh Grameen Bank selama tiga dekade terakhir ini adalah didasarkan pad...
-
DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Sebaran Responden Berdasarkan Umur………………………………..57 Grafik 2. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan………………...
-
ANALISIS MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI MIKRO (Studi Pada Karya Usaha Mandiri Bogor) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah d...
-
DAFTAR PUSTAKA Alam, M Nurul and Mike Getubig, Pedoman Dan Pelaksanaan Kredit Mikro Dengan Metode Grameen Berdasarkan Praktek Grameen ...
tentang manusia sukses
Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 13 Juli 2012
-Baitul Maal Wat Tamwil lebih baik daripada Grameen Bankperbandingan model pemberdayaan-skripsi
1.
Baitul
Maal Wat Tamwil lebih baik daripada Grameen Bank
Berbicaca tentang BMT (Baitul
Maal wat Tamwil) pada Tahun 2003, PINBUK pernah merumuskan pola
pengembangan baru BMT, yaitu pengembangan BMT dengan berbasis kelompok yang
diistilahkan dengan POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalat) untuk mengefektifkan
pembiayaan dan Pembinaan anggota serta memperluas jangkauan untuk menyentuh
yang lebih miskin (pro poor). Selama
ini BMT dikembangankan dengan pendekatan individual. Beberapa di antaranya juga
sudah melakukan pembinaan anggota, hanya kemudian didasari kondisi faktual
bahwa asset BMT-BMT banyak yang telah menjadi besar Batasan Maksimal Pemberian
Pembiayaan (BMPP) semakin besar. Artinya fasilitasi
pembiayaan BMT mulai menyentuh segmen papan menengah keatas dari usaha mikro.
Kondisi ini menyebabkan yang miskin banyak yang belum tersentuh. Dengan
pendekatan kelompok, model ini menjadi solusi atas kendala kolateral bagi
anggota, sehingga akan menyentuh lebih banyak kalangan miskin dan dengan pola
kelompok juga lebih efisien dalam hal tenaga, waktu dan biaya untuk
pembinaan/pendampingan.
Pendekatan ini memunculkan adanya dinamika kelompok
mulai saat pembentukan kelompok dalam kegiatan latihan wajib kumpulan (LWK)
selama lima hari berturut-turut (1 jam) dan saat pertemuan mingguan rempug himpunan
(RUMPUN). Dari sisi pendekatan kelompok dapat dikatakan seperti Grameen bank di
Bangladesh, namun secara kelembagaan melekat pada BMT sebagai lokal unit
sistem, bukan terpusat dari sebuah industri perbankan, sehingga rasa
kepemilikan dan keterlibatan dalam pengelolaan dari masyarakat setempat cukup
besar. Selain itu sistem operasionalnya juga beda, pendekatan prinsip syariah
dilaksanakan di BMT POKUSMA ini.[1]
Menurut praktisi Bank Syariah Zainulbahar Noor,
konsep Prof. Dr. Ir. Muhammad Amin Aziz dan gerakan PINBUK/BMT-nya berada pada
tataran yang lebih mendalam dan berakar dibandingkan Grameen Bank. Zainul
menyebutkan beberapa alasan. Pertama,
GB diarahkan hanya kepada wanita dan anak-anak. Sedangkan bmt melibatkan
seluruh komponen masyarakat. Kedua, GB
cukup tepat di Bangladesh, sesuai dengan struktur etnografi, antropologi dan
sosial masyarakat setempat. Tapi di negeri-negeri lain yang miskin seperti di
afrika, ternyata pola GB tidak sukses seperti di Bangladesh.
Ketiga,
secara kebetulan banyak intelektual Bangladesh yang berada dan bekerja di luar
negeri. Mereka turut mempromosikan kesuksesan GB kepada Negara-negara lain.
Keempat,
Bangladesh adalah bekas jajahan Inggris. Kontak GB dengan inggris maupun dunia
internasional pada umumnya cukup baik, jauh lebih luas daripada lembaga manapun
di Indonesia. Hal itu memudahkan GB untuk memperoleh bantuan-bantuan dana dari
luar negeri.
Kelima,
program GB ditopang penuh oleh pemerintah Bangladesh, didukung secara riil,
serta menjadi bagian dari pembangunan ekonomii Bangladesh. Tidak demikian
dengan PINBUK/BMT. BMT belum bisa menembus hal demikian (menjadi bagian dari
pembangunan ekonomi Indonesia) karena persoalan multidemensi yang dihadapi
bangsa Indonesia. Selain itu, pola-pola yang coba dipakai oleh pemerintah untuk
mengangkat kaum miskin belum mendapatkan perhatian semestinya.[2]
Diposting oleh
Unknown
di
12.12
0
komentar
-Model BMT, Join Ventura dan KoperasPerbandingan Model Pemberdayaani-skripsi
1. Model BMT, Join Ventura dan Koperasi
Dibawah ini penulis menghadirkan beberapa model Grameen yang telah diadopsi melalui beberapa pola yaitu pola
BMT, Join Ventura dan Koperasi.
Sebagai berikut:
Tabel
3. Model Perbandingan BMT, Koperasi dan Join Ventura.[1]
No
|
Aspek pembanding
|
Lembaga Yang Diteliti
|
||
PT Mitra Bisnis Keluarga
Ventura
|
Koperasi Baytul Ikhtiar Bogor
|
Koperasi Karya Usaha Mandiri*
|
||
1
|
Badan hukum
|
Perseroan Terbatas
|
Koperasi
|
Koperasi
|
2
|
Tahun pendirian
|
2006
|
2008
|
1989
|
3
|
Jumlah nasabah/anggota
|
250.280
|
9.244
|
20.407
|
4
|
Presentase nasabah/anggota
|
100 %
|
100 %
|
100 %
|
5
|
Jumlah aset
|
Rp. 257.468.271.000,-
|
Rp. 1.996.134.952,-
|
Rp. 15.104.172.991,-
|
6
|
Sebaran wilayah
|
MBK Ventrura tersebar ke
dalam 39 wilayah dengan 167 cabang
|
Koperasi BAIK tersebar ke
dalam 3 wilayah utama yang menjangkau 16 kecamatan
|
Koperasi Karya Usaha Mandiri
tersebar ke dalam 5 cabang dan menjangkau 20 kecamatan
|
7
|
Sasaran nasabah/anggota
|
Perempuan, miskin, memiliki
tempat tinggal
|
Perempuan, miskin, tidak
harus memiliki tempat tinggal, tidak hanya perempuan miskin yang dapat
menjadi anggota tetapi juga tokoh masyarakat
|
Perempuan, miskin, memiliki
tempat tinggal
|
8
|
Produk
|
Modal kerja dasar
|
Koperasi baik menawarkan dua
produk yaitu simpanan dan pembiayaan, produk simpanan terdiri dari simpanan
sukarela, simpanan cadangan, simpanan wajib, simpanan kelompok
|
Modal kerja dasar, produk
simpanan terdiri dari simpanan sukarela, simpanan cadangan, simpanan wajib,
simpanan kelompok
|
keterangan*:Data
lapangan diolah penulis
Dari ketiga jenis pola Grameen diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya pola Grameen dapat secara fleksibel diterapkan dan disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan dilapangan tergantung dari jenis pola yang dipakai.Namun jika dibandingkan dari ketiga pola diatas penulis lebih memilih Grameen bank dengan pola BMT. Hal ini berdasarkan bahwasanya prinsip yang lebih adil yakni syariah
(nirriba=non
bunga) serta berbadan hukum Koperasi. Dalam artian BMT tersebut berbentuk Koperasi dengan prinsip syariah serta menerapkan pola Grameen. Jika kita bandingkan Pola Grmeen dengan pola Join Ventura dan Koperasi keduanya masih menggunakan instrumen bunga. Tanpa adanya prinsip syariah bagi hasil lose
sharing atau profit sharing dan hal ini jelas merupakan suatu ketidakadilan.
Miskipun bunga yang digunakan relatif kecil sehingga
tidak terlalu memberatkan, akan tetapi dengan prinsip bunga tentunya akan ada pihak-pihak yang dirugikan terutama anggota. Dimana anggota
yang merupakan nasabah dari kedua pola Grameen Koperasi dan Join Ventura.
[1]Ratna Marita Eka C,
“Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Sistem Grameen Pada PT. Mitra Bisnis Keluarga
Ventura dan Koperasi Baytul Ikhtiar” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h.64
Diposting oleh
Unknown
di
12.11
0
komentar
ruang lingkup dan kinerja-Rencana Tindak Lanjut dan Kendala-skripsi
1.
Rencana
Tindak Lanjut dan Kendala
Karya Usaha Mandiri telah
membuktikan bahwa masyarakat miskin adalah layak kredit. Peserta, yang 100%
adalah wanita, dapat mengelola pinjaman untuk meningkatkan kesempatan kerja dan
pendapatan keluarga. Dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu dan bahkan dapat
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menabung.
Menurut data statistik kabupaten
Bogor jumlah KK miskin sebanyak 274.636 KK (26,6%) terdiri dari KK miskin
pedesaan sebanyak 146.563 KK dan KK miskin kota sebanyak 59.907 KK dari
keseluruhan jumlah penduduk sebanyak 3.489.096 jiwa terdiri dari 786.233 KK
(hasil sensus penduduk tahun 2000). Tahun 2006 jumlah penduduk miskin mencapai
1.089.027 jiwa atau 26,56% terhadap total jumlah penduduk di kabupaten Bogor
sebanyak 4.100.934 jiwa.
Dengan
berpedoman pada angka tersebut apa yang telah dicapai oleh KUM selama ini masih
sangat kecil bahkan pula jangkauan pelayanan pengalaman dilapanganpun
membuktikan bahwa permintaan masih banyak yang belum terlayani, maka KUM
bermaksud meneruskan dan mengembangkan model pelayanan pembiayaan ini untuk menjangkau
masyarakat yang lebih luas bahkan diseluruh kabupaten Bogor.
Namun
diakui bahwa kendala yang dihadapi untuk maksud ini adalah keterbatasan
kemampuan modal yang dimiliki, sehingga dalam memberikan pendampingan
pembiayaan kepada masyarakat miskin belum bisa berbuat sesuai denggan harapan
masyarakat yang membutuhkan.
Selanjutnya
KUM membuka pintu selebar-lebarnya bahkan mengajak semua pihak baik lembaga
pemerintah, swasta maupun perorangan untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian
dan keberpihakan kita melakukan upaya nyata menambah kegiatan pembiayaan bagi
masyarakat miskin melalui penguatan dana/permodalan koperasi KUM.
Selama
ini memperkuat likuiditas Karya Usaha Mandiri dalam melayani dan mengembangkan
jangkauan antara lain dari Bank Indonesia, Bank Mandiri, Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia (LPPI), Bank Negara Indonesia (BNI) Simpanan Tabungan
Anggota Kelompok dan Pemerintah daerah Kabupaten Bogor denganProgram Gerakan
Masyarakat Mandiri (GMM).
Diposting oleh
Unknown
di
12.09
0
komentar
ruang lingkup dan kinerja-Manajemen Pengelola-skripsi
1.
Manajemen Pengelola
Dalam
kurun waktu 21 tahun perjalanan Karya Usaha Mandiri mengalami pasang surut
dalam pengelolaannya. Hal ini tidak terlepas dengan sumber daya pengelola yang
relatif masih banyak kekurangannya baik pengalaman maupun kemampuan
akademisnya.
Pada
saat ini sumber daya manusia yang ada memiliki strata pendidikan dari SLTA, S1
dan S2. Upaya memaksimalkan kemampuan yang ada terus dilakukan, sehingga
diharapkan tingkat kwalitas dan hasil yang dirasakan sesuai dengan harapan
pihak manajemen. Adapun jumlah karyawan saat ini sebanyak tujuh puluh empat
orang terdiri dari tiga orang pengurus, lima orang yang menjabat kepala cabang.
Enam puluh orang petugas lapangan dan enam orang pembantu umum.
Enam
orang diantaranya masih meneruskan pendidikan S1. Peningkatan kemampuan dan
keterampilan karyawan dilakukan dengan mengikutsertakan dalam pelatihan yang
sesuai, baik yang dilaksanakan sendiri (in
house training) maupun pada lembaga pelatihan lainnya.
Diposting oleh
Unknown
di
12.08
0
komentar
ruang lingkup dan kinerja-Kelompok Sasaran-skripsi
1.
Kelompok Sasaran
Semua anggota kelompok
yang menjadi sasaran pelayanan Koperasi Karya Usaha Mandiri adalah wanita yang
tergolong miskin. Kredit yang diberikan pada umumnya digunakan untuk menambah
modal usaha sendiri atau modal usaha suami. Tambahan modal dagang bagi usaha
suami antara lain untuk berjualan sayuran, buah-buahan, anyaman dan sebagainya.
Sedangkan pinjaman yang digunakan sendiri untuk usaha membuka warung kebutuhan
sehari-hari, jual makanan, minuman atau beternak secara kecil-kecilan.
Dengan adanya modal
kerja yang diperoleh dari pinjaman Karya Usaha Mandiri, masyarakat desa
memperoleh peluang untuk berusaha dan dapat bekerja mandiri. Pinjaman yang
diberikan melalui Karya Usaha Mandiri telah mampu membawa perubahan bagi
beberapa anggota kelompok. Perubahan yang terjadi tidak hanya pada
pendapatannya, tetapi juga pada status, yang semula sebagai buruh menjadi
pedagang, atau peternak.
Perubahan status dalam
keluargapun meningkat bukan hanya sebagai ibu rumah tangga dan istri, wanita
juga berperanan dalam membantu mencari nafkah bagi keluarga. Membuka usaha di
sekitar rumahnya, pekerjaan rumah tangga tetap dapat dikerjakan, dan sekaligus
memperoleh tambahan penghasilan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
Dampak sosial KUM
terhadap kehidupan anggota yang secara nyata dapat diamati adalah timbulnya
rasa percaya diri pada anggota. Mereka (Kaum Wanita) telah diberikan akses pada
modal dan dapat menfaatkannya dengan baik dan dapat mengembalikannya secara
teratur, dan bukan lagi menjadi warga masyarakat “kelas dua”. Masyarakat golongan miskin di pedesaan, utamanya
kelompok wanita dapat dipercaya untuk memanfaatkan modal usaha dalam bentuk
kredit guna meningkatkan pendapatan mereka dan dapat mengangsur tepat waktu,
bahkan dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menabung.
Diposting oleh
Unknown
di
12.07
0
komentar
ruang lingkup dan kinerja- Penyaluran Dana-skripsi
1. Penyaluran Dana
Tabel 2.Penyaluran Dana berdasarkan
sebaran Bidang Usaha
No
|
Bidang usaha
|
Dana yang diserap
(Rp)
|
Prosentase (%)
|
1
|
Pertanian
|
4.819.630.500
|
7,52
|
2
|
Industri/Kerajinan
|
3.442.781.100
|
5,37
|
3
|
Perdagangan
|
49.812.944.000
|
77,69
|
4
|
Jasa
|
6.139.742.400
|
9,42
|
|
Total
|
64.215.098.000
|
100,00
|
Dari tabel 2.
Kita dapat mengetahui terdapat 4 jenis bidang usaha yang dilakukan oleh nasabah Koperasi Karya Usaha Mandiri. Diantaranya bidang pertanian dengan
jumlah presentase nasabah 7,52%. Bidang
industry dan kerajinan dengan presentase sebesar 5,37 %. Bidang jasa dengan presentase
sebesar 9,42 %. Serta bidang Perdagangan yang merupakan jenisusaha yang paling
banyak yakni dengan presentase 77,69%.
Diposting oleh
Unknown
di
12.06
0
komentar
Ruang Lingkup Dan Kinerja-Wilayah Operasional-skripsi
1.
Wilayah
Operasional
Sejak dibukanya program Karya Usaha
Mandiri sejak Oktober 1989 sampai sekarang pengembangan wilayah operasional
masih berada di sekitar Kabupaten Bogor. Hingga Desember 2011 penyebaran
anggota dan kelompok sasaran yang menjadi binaan Karya Usaha Mandiri sebanyak
20.407 orang, 4.678 kumpulan dan 1.161 Rempug Pusat yang pengelolaannya di 5
(lima) cabang. Penyebarannya per Desember 2011 meliputi 165 desa dari 21
kecamatan, dengan rincian sebagai berikut:
a.
Cabang
Nanggung dimulai bulan Oktober 1989
b.
Cabang
Ciampea dimulai bulan Januari 2001
c.
Cabang
Parung Panjang dimulai Bulan April 2005
d. Cabang Cijeruk dimulai Bulan Januari 2009
e. Cabang Bojonggede
dimulai Bulan Desember 2010
Diposting oleh
Unknown
di
12.05
0
komentar
profil-Prodak Penyaluran Dana-skripsi
1) Mandiri
1
Saat ini KUM memperkenalkan jenis
produk yaitu modal kerja dasar. Modal kerja ini dikenakan biaya administrasi
tanpa jaminan. Namun kepada seluruh anggota kumpulan diharapkan untuk memberi
dukungan bila salah seorang anggota membutuhkannya.
2) Mandiri
2
Sedangkan untuk mandiri 2 KUM
memperkenalkan jenis produk yang berbeda dengan mandiri 1. Dimana pada produk
ini menggunakan prinsip syariah yaitu diantaranya dengan akad murabahah dan mudharabah. Perbedaan yang paling mendasar dari Mandiri 1, yakni
pada Mandiri 2 ini dilakukan secara individu. Sedangkan pada mandiri 1 dilakukan
secara berkelompok. Mengenani plafon yang diberikan pun jauh lebih besar dari
pada produk mandiri 1.
Diposting oleh
Unknown
di
12.03
0
komentar
profil Struktur Organisasi
1.
Struktur Organisasi
Pengawas dan Pengurus Karya Usaha Mandiri
Pengawas
Ketua
: Saifuddien Hasan
Anggota : Ratnawati Priyono
Anggota : Isyono Broto Wardjuno
Anggota : Ratnawati Priyono
Anggota : Isyono Broto Wardjuno
Pengurus
Ketua
: Murtadho
Sekretaris : Andri Yanto
Bendahara : Asep Dahyah Kuraesidin
Sekretaris : Andri Yanto
Bendahara : Asep Dahyah Kuraesidin
Diposting oleh
Unknown
di
12.02
0
komentar
profil-Ikrar Karya Usaha Mandiri Untuk Anggota-skripsi
Ikrar Karya Usaha Mandiri Untuk Anggota
Adalah menjadi
tanggungjawab kami untuk :
1. Berusaha
menambah rezeki
2. Membantu
anggota kumpulan dan rembug pusat apabila mereka didalam kesulitan
3. Menggunakan
pembiayaan dari KUM untuk meningkatkan pendapatan keluarga
4. Menodorong
anak-anak untuk terus bersekolah
5. Membayar
kembali pembiayaan setiap minggu
Allah menjadi saksi segala apa yang kami ucapkan dan kami lakukan.
Diposting oleh
Unknown
di
12.01
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Archive
-
▼
2012
(45)
-
▼
Juli
(41)
- -Baitul Maal Wat Tamwil lebih baik daripada Gramee...
- -Model BMT, Join Ventura dan KoperasPerbandingan M...
- ruang lingkup dan kinerja-Rencana Tindak Lanjut da...
- ruang lingkup dan kinerja-Manajemen Pengelola-skripsi
- ruang lingkup dan kinerja-Kelompok Sasaran-skripsi
- ruang lingkup dan kinerja- Penyaluran Dana-skripsi
- Ruang Lingkup Dan Kinerja-Wilayah Operasional-skripsi
- profil-Prodak Penyaluran Dana-skripsi
- profil Struktur Organisasi
- profil-Ikrar Karya Usaha Mandiri Untuk Anggota-skr...
- profil-Misi Karya Usaha Mandiri-skripsi
- profil-Visi Karya Usaha Mandiri-skripsi
- profil-Transformasi Karya Usaha Mandiri-skripsi
- profil-Latihan Wajib Kumpulan(LWK)-skirpsi
- profil-Asas Pinjaman Karya Usaha Mandiri
- profil lalar belakang KUM-skripsi
- contoh-konsep ta'awun dan antarodin dalam lembaga ...
- contoh-konsep antarodin dalam Al-Qur'an-skripsi
- contoh-konsep ta'awun dalam al-Qur'an-skripsi
- contoh strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat-sk...
- contoh paradigma dan konsep pemberdayaan ekonomi m...
- contoh proses pemberdayaan-skripsi
- contoh-pengertian pemberdayaan-skripsi
- contoh-filosofi dan tujuan grameen bank-skripsi
- contoh-konsep grameen bank-skripsi
- contoh-peran dan fungsi BMT-skripsi
- contoh-konsep bmt-skripsi
- contoh-fungsi dan peran koperasi-skripsi
- contoh-konsep koperasi-skripsi
- contoh sistematika penulisan-skripsi
- contoh metodologi penelitan-skripsi
- contoh-kajian studi terdahulu-skripsi
- contoh-tujuan dan manfaat-skripsi
- contoh-batasan dan rumusan masalah-skripsi
- contoh latar belakang skripsi
- contoh-daftar grafik skripsi
- contoh-daftar tabel skripsi
- contoh-daftar isi skripsi
- contoh-abstrak skripsi
- contoh-lembar pernyataan skripsi
- contoh cover skripsi
-
▼
Juli
(41)